top of page

Tanggal 30 September dan 1 Oktober adalah tanggal yang tidak akan bisa dilupakan oleh bangsa Indonesia, karena mulai dari 30 September 1965 malam hari sampai dengan subuh 1 Oktober 1965 terjadi peristiwa kudeta penculikan dan pembunuhan 7 perwira tinggi Angkatan Darat oleh kaum komunis Indonesia ketika itu. Kudeta ini disebut Gerakan 30 September atau lebih terkenal dengan istilah G 30S PKI.

Di masa Orde Baru sangatlah sulit untuk mendapatkan informasi tentang sejarah kudeta G 30S PKI secara obyektif, karena pada masa ini sumber informasi sejarah hanya ada pada pemerintah Orde Baru. Namun pasca reformasi, informasi seputar peristiwa kudeta G 30S PKI mulai banyak bermunculan dengan berbagai versi. Dari berbagai versi yang ada diantaranya adalah sebagaimana dilansir dari 3 referensi di bawah ini:

  1. Artikel karya Lisa Pease berjudul: Indonesia, President Kennedy & Freeport Sulphur yang dimuat di majalah Probe edisi Mei-Juni, 1996, halaman 18-31, (kennedysandking.com, diunduh 16/9/2017);

  2. Dokumen hasil riset CIA (Central Intelligence Agency) dari tahun 1964 sampai dengan tahun 1967 setebal 316 halaman yang telah resmi terbuka untuk diakses oleh publik sejak bulan Mei 2007 berjudul: INDONESIA-1965: The Coup That Backfired, (cia.gov, diunduh 16/9/2017);

  3. Dokumen setebal 91 halaman terbitan Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KONTRAS) tahun 2012 berjudul: Menyusun Puzzle Pelanggaran HAM 1965: Sebuah Upaya Pendokumentasian, (kontras.org, diunduh 16/9/2017).

Begitu banyak pertanyaan namun belum kunjung terjawab hingga kini seperti:

  1. Benarkah ada pihak dari Pemerintah Orde Lama yang menyepakati penambangan puncak Erstberg di Papua oleh Freeport Sulphur Company pada bulan April 1965?

  2. Benarkah Josephus Gerardus Beek SJ alias Romo Jesuit Beek alias Pater Beek adalah seorang pastur pro liberal-anti komunis berstatus sebagai informan CIA dan juga sekaligus sebagai agen Black Pope (kardinal yang mengepalai operasi politik katolik di seluruh dunia) di Indonesia, dan pernah menyerahkan daftar 5000 nama pentolan PKI se-Indonesia kepada Letnan Kolonel Ali Moertopo jauh-jauh hari sebelum kudeta G 30S PKI terjadi?

  3. Siapakah yang membuat Surat Gilchrist palsu alias Dokumen Gilchrist palsu yang ditemukan di rumah Bill Palmer di kawasan Puncak, Bogor sewaktu rumah pengimpor film-film Hollywood itu diobrak abrik oleh orang-orang dari organisasi Pemuda Rakyat? Surat ini adalah sepucuk surat bertulistangan palsu Sir Andrew Gilchrist (Duta Besar Inggris untuk Indonesia) pada bulan Maret 1965 yang dikirimkan ke Kementerian Luar Negeri Inggris, yang melaporkan tentang hasil pembicaraan Gilchrist dengan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia tentang rencana Amerika Serikat dan Inggris untuk menyikapi penggulingan Soekarno oleh beberapa pemimpin militer Indonesia.

  4. Apakah yang sebenarnya dilakukan oleh Kolonel Latief pada 30 September 1965 malam hari di RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) 4 jam sebelum kudeta G 30S PKI terjadi, sementara pada saat yang sama Jenderal Soeharto pun berada di RSPAD sedang menunggui anaknya Tommy Soeharto (masih berusia 4 tahun) yang tersiram sup panas?

  5. Benarkah ribuan anggota PKI dan simpatisannya dibunuh secara massal oleh rezim Orde Baru? Benarkah pemerintah Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda kala itu mengetahui pembunuhan massal ini?

  6. Mengapa Aidit dibunuh setelah berhasil ditangkap di Sambeng Gede, Jawa Tengah, padahal kesaksiannya di pengadilan akan sangat membantu untuk menyingkap tabir kudeta G 30S PKI yang sebenarnya?

bottom of page