Percakapan Domba dan Kambing Menjelang Hari Kurban
- Rahman Hanif
- Sep 22, 2014
- 1 min read

Kambi: (Bernyanyi) Malam ini malam...terakhir bagi kita....
Dombek: Berisik loe!
Kambi: Biarin. Daripada situ, mau disembelih malah stres.
Dombek: Ya wajar dong! Besok tuh kita bakal dipenggal, kita bakal mati! Wajar dong kalau stres!
Kambi: Astagfirullah, Dombek....
Dombek: Kenapa?
Kambi: Harusnya kamu tuh bersyukur. Betapa mulianya para hewan yang disembelih di hari raya kurban. Insyaf lah, Mbek.
Dombek: Ah! Pikiran loe udah terdoktrin oleh manusia!
Kambi: Terdoktrin gimana, wahai saudaraku?
Dombek: Lha iya! Manusia sih enak, kita yang disembelih, mereka yang dapet pahala!
Kambi: Lho... kita kan bakal masuk surga. Iya kan?
Dombek: Iya, semua binatang juga bakal masuk surga, trus kenapa cuma kita yang mesti disembelih? Kenapa gajah, harimau, sama monyet nggak disembelih? Malah enak baget tuh babi sama anjing, bisa hidup tenang tanpa takut dijadiin sate.
Kambi: Masya Allah... kamu tuh belum bisa menerima kodrat, Mbek. Tuhan Maha Adil, pengorbanan kita pasti ada artinya. Lagipula kita sudah diberikan hidup oleh-Nya, maka kenapa kita harus takut mengembalikan hidup ini pada yang memilikinya?
Dombek: Gini deh, Mbi. Seandainya ya, seandainya kambing jadi manusia, dan manusia jadi kambing, kira-kira para manusia bakal ikhlas nggak kalau kita sembelih?
Kambi: Hmmm.... (berpikir sejenak). Tapi kita kan vegetarian, Mbek. Buat apa sembelih manusia?
Dombek: Ah capek lah ngomong sama kambing kaya lu!
Comments