Mayoritas Pembelajar
- Rahman Hanif
- Jun 22, 2015
- 2 min read
Updated: Nov 25, 2021

Sengaja gue bintang-bintangin (*) karena ini bukan soal sebuah ormas atau seorang individu
Terlalu banyak orang di Indonesia berpikir menjadi Mayoritas adalah segalanya.
Pilih partai yang paling meriah, dengerin lagu yang paling disukai orang, dan lain-lain dan lain-lain. Menurut gue sih itu sah dan dipersilahkan, sampai pada suatu pagi sebuah berita merusak pandangan gue.
Ia meminta pedagang warung nasi juga tempat hiburan menghormati pada bulan suci ini dengan menutup kegiatanya. Namun, jika mereka membandel pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian.
....
"Kami berharap mereka dapat menghargai dan menghormati umat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan,"
....
Apabila polisi berdoa, kami yang bertindak dan bila polisi bertindak, kami yang mendoakan.
sumur: http://goo.gl/Ops09T
Sampai gue baca sebuah celoteh di sosial media that finally cracked me up
"Dek, jangan makan di sini, lagi musim puasa."
"Lho bang, cuma di sini tempet makan yang buka. Kalo nggak makan di sini, ya saya nggak makan. Masa saya ikutan puasa?"
"Ya saya tahu, cuma, kan nggak enak sama yang puasa. Cobalah dihormati."
"Lho, orang lain yang mau makan juga nggak boleh makan nih?"
"Bukan begitu dek, tapi mayoritas orang 'kan puasa. Coba dimengerti."
"Terserah bapak lah, saya kan minoritas."
Terlalu banyak orang di sini berpikir dengan menjadi Mayoritas, pasti bisa minta berjibun hak.
Padahal, kalo gue pikir-pikir, menjadi mayoritas seharusnya datang dengan kewajiban.
Lalu seorangustadz di TV berkata,
"…menjadi mayoritas, bukan hanya hidup, berjalandan bernapas di bumi dengan hak, tetapi juga dengan kewajiban.
Menjadi mayoritas, memang salah satunya mendapat hak untuk dihormati, namun juga memikul kewajiban untuk menghormati kembali dan menjadi teladan untuk minoritas.
Di bulan puasa inilah, kesempatan untuk kita, untuk menunjukkan kebersihan hati dan menjadi teladan…"
Dan mejadi teladan itu bukan
KALO LOE LAGI NGGAK BISA MAKAN, LARANGLAH ORANG LAIN MAKAN
Comments