top of page

Perdebatan Sepanjang Masa

  • Writer: Rahman Hanif
    Rahman Hanif
  • Jan 14, 2016
  • 1 min read

Updated: Nov 25, 2021


“Huh, sial, kontribusi kita selama ini nggak ada artinya!” keluh Lidya saat makan siang di kantin bersama teman-teman segengnya Berta, Panji, dan Hilman.

“Tapi kan bukan berarti kita nggak berkontribusi sama sekali Lid,” sambung Berta.

“Kalo percuma, buat apa?” balas Lidya.

Perlahan, Panji meneguk air putih di hadapannya, “Kalian berdua tuh seperti memperdebatkan apakah gelas ini setengah kosong atau setengah penuh.”

“Menurut gue sih itu setengah kosong,” jawab Lidya.

“Kalo menurutku, itu setengah penuh,” timpal Berta.

Panji menoleh ke arah Hilman yang sejak tadi diam, “Menurut lo, Man?”

“Menurut gue, itu gelas,” ucap Hilman datar, “dan itu air.”


Commentaires


© 1602
Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara

bottom of page